• Welcome

    SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI PUSAT INFORMASI DAN DISKUSI

    Selamat Datang di Virtual Study Dosenmuda.org

    Friday 28 September 2018

    Kisah Inspiratif wirausaha muda kabupaten pekalongan yang patut di contoh

    Kisah inspiratif bp. WAHYONO
    (Create by Muflihun diansa 2013116016)

    Siapakah yang layak dikatakan sebagai wirausaha di daerah anda ????
    Jawab  : Bapak Wahyono
    Siapakah itu Bapak Wahyono Kenapa dia layak dikatakan sebagai wirausahaa ????
    Jawab  : Bapak Wahyono Merupakan seorang wirausaha asal Desa Kajongan Kecamatan Kajen yang menggeluti usahanya di bidang garmen atau konveksi. Ia memulai usahanya tersebut sejak tahun 2009. Pendidikan terakhir beliau hanyalah lulusan Sekolah Dasar (SD).
                          Untuk mendirikan usahanya ini tidaklah mudah, karena dulunya ia merupakan orang tak punya dan untuk mencukupi kehidupannya sehari haripun susah. Suatu saat ia meberanikan diri untuk bekerja di salah satu konveksi celana di Jakarta selama kurang lebih 3-4 Tahun sebagai tukang jahit. Ada rasa jenuh dipikirannya karena setiap hari kerjanya menghadap alat jahit dan kerja dari pagi sampai malam. Setelah itu sejenak terlintas di pikirannya untuk memulai usaha agar memperbaiki kehidupannya tersebut. Kemudian ia memberanikan diri untuk membuka usaha konveksi sendiri di rumahnya dengan modal 3 ( tiga ) mesin jahit dengan mengambil barang dari atasannya.
                          Pada saat itu, ia ingin usaha konveksinya tersebut untuk maju dan berkembang. Dengan usaha keras dan do'a nya pada tahun 2009 ia bisa membuka konveksi dengan alat yang lebih lengkap dan tentunya lebih besar jumlah produksinya dengan jumlah karyawan sampai sekarang ini berjumlah 30 orang dengan produk yang dihasilkan yaitu pakaian cewek. Tidak sampai disitu, Bapak Wahyono juga memperluas usahanya dengan membuka cabang konveksinya tersebut diberbagai tempat. Disamping itu juga Bapak Wahyono juga membuka toko perlengkapan konvekis di pasar Kajen.
                          Beliau layak dikatakan sebagai wirausaha karena mempunyai orientasi tinggi pada usahanya untuk maju dan berkembang. Disamping itu pula ia mempunyai jiwa kepemimpinan atau seorang leader yang baik, berani mengambil resiko, pekerja keras, dan mempunyai jiwa sosial yang baik karena ia juga tak lupa menyisihkan penghasilannya untuk disumbangkan ke pondok pesntren dan orang yang membutuhkan di sekitar Desanya.

    Lia Oktasari dan Keuletannya Menjual Bros
    (Create by Nadya Nugraheni 2013116)

    Pada era sekarang ini, berhijab sudah bukan hal yang asing lagi melainkan sudah menjadi fashion para wanita indonesia. Agar tampak manis, hijabers-sebutan untuk wanita berhijab, menggunakan aksesoris sebagai pelengkap seperti bros. Melihat pasar yang terbuka lebar ini, Lia Oktasari, pengrajin handmade asal Panjang Baru, Pekalongan Utara,  berinisiatif membuat bros dan kerajinan tangan lainnya asalkan yang berwarna-warni. Nama usahanya adalah Rumah Kreasi LA.
    Berawal dari kebingungan mencari souvenir untuk pernikahannya, ia mulai membuat bros berbahan flanel. Tak disangka, banyak respon positif yang diterimanya. Akhirnya ia membulatkan tekad untuk menekuni dunia tersebut, hitung-hitung membantu suami juga. Ketrampilannya itu didapat dari Youtube dan komunitas di Facebook. Hasil karya buatannya yang pertama adalah bros, bando anak, jepit rambut dan kaos karakter anak.
    Proses merintis suatu usaha memang bukanlah hal yang mudah. Di bulan pertama, Lia hanya mendapat orderan 1 lusin bros, 2 jepit rambut, dan 5 kaos karakter anak. Omsetnya pun masih rendah, hanya 200 ribu per bulan. Modal yang dikeluarkan juga banyak, namanya juga baru merintis. Tapi ia tidak putus asa, ia terus menggenjot promosi offline nya dengan mengikuti pameran, berjualan di pasar tiban, dan di warung. Selain itu, kendala lainnya adalah sulitnya mencari bahan baku yaitu kain. Di Pekalongan masih sedikit yang menyediakan kain jenis asahi dengan berbagai warna, oleh karena itu ia harus order dari luar kota yang tentunya memakan biaya ongkos kirim. Karyawan pun ia tak punya, jadi harus mengandalkan tenaga sendiri.
    Hasil memang tak pernah menghianati usaha. Setelah 5 tahun berjalan, usahanya telah dikenal masyarakat. Bros nya kini sudah tersebar di Kalimantan, Kediri, dan Bandung. Omsetnya sekarang hamper menyentuh angka 1 juta. Kini, ia sudah mempunyai tenaga pembantu walau hanya satu orang.
    Menurut saya, Lia Oktasari memiliki karakteristik seorang wirausaha yaitu dengan kegigihan dan ketekunannya usahanya dapat terus tumbuh. Dimulai satu bulan menerima beberapa orderan saja,hingga sekarang jadi kewalahan. Tadinya tidak memiliki tenaga pembantu, sekarang memiliki walau seorang. Setidaknya, ada mashlahah yang dia ciptakan untuk orang lain. Usahanya pun memang real business bukan spekulatif semata. Selain itu, Lia sangat bersahabat dengan ketidakpastian, dia tetap optimis dengan jumlah orderan yang kadang sepi. Saya pernah bertanya, “Kenapa sih harus bros, kan harus telaten dan detail?” dan dia menjawab, “kalau sudah mencintai pekerjaanmu,apapun yang kamu kerjakan jadi menyenangkan”

    Kisah Inspiratif Ibu Aminah Pedagang Krupuk Usek Paninggaran
    (Create by Nurul Mazizah 2013116012)


    Buk Aminah meninggalkan profesi pedagang makanan harian keliling menjadi pembuat kerupuk Usek khas Paninggaran pada 2004.Ibuk Aminah belajar dengan mengamati langsung ditempat pembuatan krupuk usek. Dengan modal awal Rp 7 juta , kini 14 tahun mengeluti usaha itu, berhasil diproduksi dalam satu bulann dengan omset yang sangat besar. Ditengah kesibukan membuat krupuk Usek di pabrik kecilnya di belakang rumah, ibuk Aminah 5 anak itu menceritakan awalnya sama sekali tidak punya ilmu membuat krupuk Usek, sehingga ketika dicoba pertama kali krupuk yang dibuat gagal karena salah dalam mengaduk. “Pengalaman pertama membuat krupuk hasilnya keras,  saya rugi Rp 3 juta.”Ujar Ibuk Aminah. Ternyata ada yang tidak diajarkan oleh orang tembat ia belajar membuat krupuk Usek karena Ibuk Aminah hanya mengamati saja. Rupanya keslahannya saat mengaduk dan mencampurkan adonan tepung , garam dan pewarna makanan menjadi salah satu kunci agar krupuk Usek yang dihasilkan bagus. Tidak patah arang , IbukAminah terus mencoba menyempurnakan krupuk buatanya, hasilnya dalam satu bulan ia mampu memproduksi setengah ton sebulan. Dua tahun berjalan usaha krupuk Usek yang dirintis berkembang karena Ibuk Aminah mulai menggunakan mesin dalam memproduksi sehingga menghasilkan satu ton per bulan. Namun musibah datang menghampiri ibuk Aminah karena usahanya terbakar pada 2007 mennyebabkaan seluruh alat produksinya ludes. Tidak hanya peralatan, ibuk Aminah, juga sempat disambar apik sehingga mengalami luka bakar ketika itu. “ uang habis, mesin dan semua peralatan produksi juga tidak bisa dipakai”. Katanya. Karena ingin terus melanjutkan usahanya yang telah menhidupinya. Ibuk Aminah mencari pinjaman modal untuk mulai kembali. Usai musibah , ibuk Aminah memulai produksi krupuk Usek dan produknya mendapatkan pasar yang cukup luas. Setelah tiga tahun berjalan ia pun membeli mobil kap untuk memaksimalkan sehingga usahanya semakin berkembang. Karena ingin maju keuntungan sebagian saya tabung akhirnya bisa beli mobil kap untuk mengantar krupuk, dulu hanya menunggu orang menjemput, dengan ada mobil pemasaran lebih nudah”. Paparanya. Kini Ibuk Aminah mempunyai tiga orang karyawan. Meski usahanya suda besar ibuk Aminah tetap terlibat langsung dalam proses produksi demi menjaga kualitas. Sambil terus mengaduj campurab adonan tepung , bumbu, dan pewarna makanan, ibuk Aminah mengawasi setiap proses pembuatan hingga nenjemur. Setiap pagi proses kerja akan dimulai dari memitong batangan yang sudah didinginkan untuk dijemur, dilanjutkan dengan membuat adonan hingga memasaknya. Ibu Aminah menngakui produksi kerupuk Usek tergantung cuaca karena harus dijemur.  Saat ini untuk pemesanan, ibuk Aminah sudah banyak ia mengaku kewalahan memenuhi permintaan. “pelanggan biasanya menelpon minta berapa lalu diantar dan ada juga yang menjemput ke rumah,” kata ibu Aminah.


    KISAH INSPIRATIF LULUSAN SMP MENJADI PENGUSAHA MAINAN ESKAVATOR
    (Create by Nurul Muslimah 2013116229)

    Merintis usaha dari nol itu memanglah tidaklah mudah karena banyak rintangan dan tantangan yang akan kita hadapi di awal awal kita memulai usaha tersebut. Dari mulai keterbatasan modal usaha, pemilihan tempat usaha, pemilihan produk yang tepat untuk di pasarkan, cara pemasaran yang baik. Hal hal tersebut seringkali menjadi masalah yang membingungkan dan tak jarang membuat kita para pemula menjadi dilema dan mengurungkan niat untuk menjadi seorang pengusaha.
    Belum lagi bayang bayang akan resiko kerugian yang sering menghantui juga seringkali mengendorkan semangat para pengusaha muda. Namun, karena mereka tidak pernah menyerah dan berputus asa, akhirnya mereka bisa membuktikan dan menorehkan cerita sukses mereka menjadi kisah inspiratif yang banyak menjadi sumber inpirasi usaha bagi banyak orang.
    Terlahir di Pekalongan, 17 juni 1981 ia adalah Fahrur Rozi, anak kedua dari enam bersaudara. Ia hanyalah lulusan SMP, sejak itu ia merantau ke Ibu Kota. Berbagai profesi telah ia geluti, dari pedagang sayur, assisten rumah tangga, penjaga konter, dll. Setelah sekitar dua puluh tahun menjadi karyawan atau bisa dibilang “ikut orang” ia memtuskan untuk berhenti dan pulang kampung untuk mencoba berwirausaha, karena ia tidak ingin terikat dengan siapapun, ia meyukai kebebasan.
    Ia mulai pada tahun 2016 lalu, untuk memulai usahanya tersebut ia sebenarnya tidak memiliki modal sepeserpun, namun ia bertekad untuk tetap menjalankan usahanya tersebut. Akhirnya ia meminjam kepada saudaranya sekitar 4 juta, modal yang tidak begitu besar memang. Usaha awal yang akan ia jalankan ialah membuka mainan anak-anak yaitu eskavator,untuk mendapatkan atau memesan permainan tersebut ia rela untuk membeli ke pabriknya langsung yatu di Magetan Jawa Timur, hanya berrmodalkan alamat dari browser saja.
    Awalnya ia bingung tempat untuk memulai usahanya tersebut, hari pertama usahanya ia mencoba menjajakannya di Alun-Alun Kajen. Hari pertama itu tidak ada satupun pengunjung yang datang, namun hari berikutnya ia tetap berusaha menjajakannya di berbagai acara pasar malam.
    Usahanya ini awalnya berpindah-pindah tempat, berkat kegigihannya dan kesabarannya ia berhasil mendapat lahan yang tetap untuk membuka usahanya tersebut. Untuk penghasilan awal kadang hanya mendapatkan Rp.15.000/ hari.Namun ia tidak patah semangat, sekarang pendapatannya ialah sekitar Rp. 50.000/ hari.

    Satu tahun lebih berjalan, produk  usahanya pun bertambah.  Tidak hanya mainan eskavator saja, tetapi berbagai macam mainan seperti pasir kinetik, bounch chem, dan sekuter. Walaupun penghasilannya tidak begitu besar, ia tetap bangga karena keinginannya untuk   menjadi enterpreneur telah tercapai dan usahanya sedikit berkembang.

    No comments:

    Post a Comment

    Tentang Dosenmuda.org

    Tentang Kami Bantuan Karir Kontak Kami

    Penghasilan tambahan

    Anda bisa mengajar secara online atau offline (datang ke rumah mahasiswa) dan raih penghasilan jutaan rupiah.

    Ikuti Kami Di

    Dosenmuda.org menyediakan kursus-kursus berkualitas (Massive Open Online Courses) yang dibawakan oleh para instruktur terbaik bangsa di platform berbasis online yang dapat diakses secara GRATIS sampai ke seluruh pelosok Indonesia.