Usaha Kerupuk Raket Ibu Warkumi
Di jaman modern ini, tidak sedikit
orang yang menggeluti dunia bisnis. Ada banyak alasan mengapa orang-orang lebih
memilih terjun ke dunia bisnis,
mungkin salah satu alasannya adalah ingin mendapatkan kebebasan financial (financial freedom). Di Dukuh Pesawahan, Desa
Tulis sendiri banyak orang yang merintis usaha, beberapa di antaranya menjadi
pengusaha kerupuk, slondok, dan berbagai makanan ringan lainnya. Salah satu
usaha kerupuk yang dapat dikatakan sukses adalah usaha kerupuk raket milik Ibu
Warkumi. Kerupuk raket adalah kerupuk yang
banyak diminati oleh kalangan masyarakat. Selain banyak diminati, kerupuk raket
juga memiliki ciri khas bentuk krupuk yang seperti raket yang berbeda dengan
krupuk yang lainnya dan harganya yang relatif murah bagi semua kalangan.
Menurut Ibu Wartumi, kerupuk raket yang
bahan dasarnya terbuat dari tepung tapioka dan dengan bahan yang lainnya yang
telah diolah sedemikian rupa akan menghasilkan sebuah kerupuk yang bercita rasa
gurih dan lezat. Pada usaha mikro
“Kerupuk raket” milik ibu Warkumi, sistem produksi masih konven yaitu dengan
melibatkan tenaga manusia dalam proses produksinya. Seperti, pada proses
pengadonan bahan yang menggunakan tenaga
manusia, pencetakan krupuk raket dengan menggunakan alat mesin tradisional yang
dinamakan Ancak dan pada proses pengemasan belum menggunakan alat pres untuk
mengemas melainkan dengan stapler saja. Untuk tempat usaha “Kerupuk raket” di rumah
yang beralamatkan di Desa Persawahan Tulis RT 03 RW 1 Kecamatan Tulis Kabupaten
Batang. Di tempat pemilik membuat “Kerupuk raket” dari proses awal yaitu
pengadonan bahan sampai dengan proses pengemasan.
Pengoperasian
usaha “Kerupuk raket” ini dijalankan apa adanya tidak ada suatu hal yang
ditutupi. Mulai dari bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang
memiliki kualitas dan alat-alat yang digunakan pun cukup bersih. Karena pemilik
sangat mengutamakan kepuasan konsumennya.
Di usaha “Kerupuk raket” tersebut, pemilik memiliki persediaan bahan baku untuk
memproduksi dengan menampung stok-stok di jangka waktu yang dibutuhkan, seperti
musim setelah lebaran itu membutuhkan persediaan yang sangat banyak. Jadi
sebelum puasa memprodukis cukup banyak untuk persediaan.
Sistem
pengendalian produksi pada usaha ini diperhatikan melalui manajemen
persediaannya. Usaha “Kerupuk raket” yang setiap hari memproduksi tidak perlu
ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang digunakan. Usaha ini melakukan penjualan setiap harinya tetap secara
terus menerus yaitu sebanyak 50 bungkus, kecuali jika ada pesanan maka produksi
akan berubah sesuai jumlah pesanan.
Dalam menjalani usahanya, ibu
Warkumi dan karyawannya libur 4 hari
dalam 1 bulan. Dalam sehari beliau menjual 50 bungkus dengan harga Rp. 24.000,-
. dan jika ada pesanan usaha “Kerupuk raket” milik ibu Warkumi ini akan
menambah produksinya. Untuk biaya produksi yang dikeluarkan sebesar kurang
lebih Rp. 818.000 untuk
memproduksi 50 bungkus krupuk raket, yang kemudian dijaul dengan harga Rp 24.000,-
per bungkus. Dari penjualan tersebut didapat keuntungan Rp 381.000.
Banyaknya permintaan pasar akan “Kerupuk
raket” di kalangan
masyarakat membuat usaha ini terus berkembang dan semakin maju. Pada saat ini
banyak orang yang serba ingin praktis dalam hal makanan seperti halnya selera kerupuk. Maka dari
itu beliau membuat kerupuk raket ini dengan
pembuatan yang berbeda dengan inovasi yang berbentuk raket agar orang yang menyukai produk ini, maka beliau pun
berusaha memberikan kualitas dan mutu yang baik dengan harga relatif murah bagi
semua kalangan masyarakat.
Alasan
saya memilih usaha Kerupuk Raket Ibu Warkumi sebagai salah satu usaha yang saya
rasa sukses dan dapat menjadi contoh dalam berwirausaha yang baik adalah karena
seperti yang telah terpapar di atas, bahwa usaha ini cukup sukses. Dari segi
produksi, pemilik mampu membuat suatu produk yang digemari masyarakat baik
untuk lauk maupun untuk kudapan yaitu kerupuk raket, serta adanya komunikasi
yang baik antar pemilik dan karyawan sehingga kerjasama terjalin dengan baik,
dan adanya hubungan baik dengan distributor maupun konsumen sehingga produk
dapat laris di pasaran.
Kisah inspiratif SANG GURU SUPER
Beliau adalah Bapak
Arif Muadilin, seorang guru MSI 12 Pabean sekaligus pemilik Bimbingan Belajar
Renking yang beralamat di Kebulen, Gg. 3 No. 6D, Pekalongan. Jadi, selain
menjalani hari-harinya sebagai seorang guru, beliau juga mengelola bimbingan
belajar dengan dibantu istrinya yang akrab disapa Kiki itu. Boleh dikatakan
bahwa usaha bimbel yang beliau dirikan ini sekarang sudah berkembang sangat
pesat jika dilihat dari jumlah muridnya yang saat ini berjumlah kurang lebih
200 siswa dengan jumlah karyawan 17 orang yang terdiri dari 15 tutor, 1 bagian
sekretaris dan administrasi serta 1 satpam.
Namun kesuksesannya saat ini bukanlah tanpa usaha.
Berbagai usaha telahdijalani sebelum menekuni bisnis bimbingan belajar ini,
mulai dari berjualan sari kelapa yang beliau titipkan di warung-warung maupun
sekolah, menjadi server pulsa hingga ikut berbisnis Payment Point Online
Bank (PPOB), yaitusistem pembayaran online
dengan memanfaatkan fasilitas perbankan, seperti pembayaran tagihan PLN,
TELKOM, dan sebagainya. Dan menurutnya, dari ketiga bisnis yang beliau jalani
ini yang paling menyedihkan adalah menjadi server pulsa. “Menjadi server
pulsa ini bisnis yang paling menyedihkan yang saya alami mbk karena modalnya
besar. Saya sampai hutang bank. Namun karena memang belum rezeki, waktu itu
kipas, kulkas, komputer nyala semua hingga menyebabkan konslet dan komputernya
terbakar. Untungnya api tidak sampai ke atas”, tuturnya.
Kejadian itu tidak membuat Bapak
Arif ini menyerah. Ia kemudian memperhatikan banyak jasa bimbingan belajar yang
didirikan tetapi dengan sistem pembayaran yang sama (mahal). Kemudian dia
berfikir untuk mendirikan bimbingan belajar tetapi dengan sistem pembayaran
yang sesuai dengan keadaan ekonomi masyarakat. Hal ini menurutnya akan
menjadikan bimbingan belajar ini diminati oleh berbagai kalangan. Beliau
menerapkan program golden, platinum, eksklusif dan reguler dengan biaya
bervariasi dan pelayanan yang berbeda.
Bimbel Renking ini mulai beroperasi
sejak tahun 2012 dengan jumlah satu
tutor dan satu siswa. Namun beliau optimis usahanya akan lancar. Berbagai
promosi mulai beliau lakukan dari menyebar brosur, memasang pamflet hingga
promosi di berbagai media sosial seperti facebook. Sampai akhirnya bisnis ini
berkembang dari 1 siswa menjadi 5 siswa,
15 siswa hingga pada akhir semester siswa di bimbelnya mencapai 30 anak.
Melalui media promosi itulah sekarang Bimbel Renking sudah dikenal di
masyarakat, muridnya pun sudah tidak hanya penduduk sekitar rumah.
Setelah sukses mendirikan Bimbel
Renking, timbul keresahan dalam hati beliau ketika melihat anak-anak lebih
mementingkan pelajaran umum dan mengesampingkan pelajaran agama, melihat banyak
orang muslim yang sekolah di sekolah non Islam dan tidak bisa membaca
al-Qur’an. Dari keresahan itulah beliau mendirikan sebuah Taman Pendidikan
Al-Qur’an yang beliau beri nama TPQ Terpadu Renking. Sama seperti halnya Bimbel
Renking. Pertama dibuka TPQ ini hanya terdiri dari 3 anak untuk angkatan wisuda
pertamanya. Dan sekarang jumlah murid di TPQ naik menjadi 10 anak.
Sekarang ini, beliau sedang
membangun kantor cabang yang terletak di Desa Rowolaku, kecamatan Kajen,
Kabupaten Pekalongan. Menurutnya, disana ada peluang bisnis karena letaknya di
sebuah perumahan dan dekat dengan jalan raya. Salah satu alasan beliau menjadi
seorang wirausaha adalah lebih banyak berkarya dan bermanfaat dimasyarakat
dibandingkan menjadi seorang pegawai.
Harapan Bapak Arif untuk Bimbel dan
TPQ Terpadu Rankingnya adalah membuka banyak kantor cabang, menjadikan Bimbel
Ranking ini sebagai usaha franchise dan beliau ingin membuat sebuah
aplikasi yang sistem kerjanya seperti Gojek, yaitu dengan memanggil guru untuk
datang ke rumah siswa. Namun itu masih menjadi rencana dan masih difikirkannya
dengan matang.
Sebagai seorang wirausaha yang sudah
pernah mengalami pahitnya perjuangan, beliau berpesan kepada para generasi muda
yang ingin menjadi seorang wirausaha untuk jangan takut kepada hambatan ketika
menjalani suatu bisnis. Jadikan hambatan itu sebagai tantangan, yakinlah Allah
bersama dengan orang-orang yang mempunyai niat baik, selalu berusaha dan
ikhtiar. Beliau menuturkan, bahwa ketika kita menjalani suatu usaha pasti akan
ada orang yang mencibir, entah itu dari masyarakat bahkan keluarga dekat
sendiri. Tetapi jadikanlah itu cambuk untuk memperbaiki diri.
Berikut adalah profil
seorang Bapak Arif, pemilik Bimbel Renking:
Nama : Arif
Muadilin
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 6 Juni 1983
Alamat :Kebulen,
Gg. 3 No. 6D, Pekalongan
Profesi : Guru MSI
dan Pemilik Bimbel Renking
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri Medono 8
2. SMP Negeri 6 Pekalongan
3. SMA Negeri 3 Pekalongan
4. S1 Pendidikan Agama Islam, IAIN Pekalongan
5. S2 Pendidikan Agama Islam, IAIN Pekalongan
Motto Hidup : Yakin usaha sampai,
kita pasti bisa!
Daftar Pertanyaan
Wawancara:
1. Sebelum
mendirikan Bimbel Renking ini, bapak berprofesi sebagai apa?
2. Bagaimana
perjuangan bapak sebelum Bimbel Renking ini didirikan?
3. Mengapa
pada akhirnya bapak memutuskan untuk mendirikan sebuah bimbingan belajar?
Apakah ada peluang disana?
4. Kapan
Bimbel Renking ini mulai didirikan?
5. Pada
awal didirikan, berapa jumlah murid dan tutor di bimbel ini?
6. Sekarang
ada berapa jumlah murid dan turor di Bimbel Renking?
7. Bagaimana
usaha bapak hingga Bimbel Renking ini dikenal banyak masyarakat?
8. Selain
bimbingan belajar, bapak juga merintis sebuah TPQ terpadu Bimbel Renking. Apa
alasan bapak mendirikan TPQ terpadu?
9. Saya
lihat dipostingan bapak beberapa hari lalu, bapak akan mendirikan cabang Bimbel
Renking. Dimana tepatnya pak? Mengapa bapak memilih tempat tersebut untuk
dijadikan kantor cabang?
10. Apa
yang menjadi motivasi bapak menjadi seorang wirausaha?
11. Apa
harapan bapak ke depan untuk Bimbel dan TPQ Terpadu Renking ini?
12. Pesan
apa yang ingin bapak sampaikan kepada para pemuda yang ingin menjadi seorang
wirausaha?
Pak Ismanto pemilik
Pabrik karpet dan keset tenun ATBM
Pabrik karpet dan keset tenun ATBM yang berlokasi di
Desa Sapugarut Gang 8, Buaran-Pekalongan pertama kali didirikan oleh (Alm)
Bapak Casmidi. Kemudian digantikan oleh Bapak Muhammad Hadiyanto selaku anak
laki-laki pertama. Ketika Pabrik tersebut dipegang oleh Bapak Hariyanto, pabrik
mengalami kemunduran yang disebabkan oleh turunnya permintaan pada masa itu.
Karena kemundurannya tersebut, pabrik hampir tutup dan bahkan karyawan pun
semakin sedikit. Akhirnya, pabrik tersebut berpindah tangan dari Bapak
Hariyanto ke tangan Bapak Ismanto, yaitu anak kedua (Alm) Bapak casmidi.
Sedikit demi sedikit pabrik karpet dan keset tersebut mengalami kemajuan
setelah terjadinya kebangkrutan selama beberapa bulan.
Awalnya, ide dari pembuatan keset dari kain bekas
ini didapatkan ketika (Alm) Bapak Casmadi bekerja di sebuah pabrik keset yang
berlokasikan di Medono, Pekalongan. (Alm) Bapak casmidi menjadi karyawan di
pabrik tersebut selama beberapa tahun, sehingga beliau mengetahui betul proses
pembuatan keset dari pabrik itu. Setelah bertahun-tahun menjadi karyawan biasa,
(alm) Bapak Casmidi berinisiatif untuk membuat atau memproduksi keset sendiri
dengan keahlian yang beliau miliki. Awalnya, ketika beliau mulai memproduksi
keset kain tersebut, semua dikerjakan oleh beliau seorang diri, dari proses
awal hingga akhir. Seiring berjalannya waktu, (alm) Bapak casmidi
memperkerjakan karwayan untuk membantu memproduksi barang-barang dagangannya.
Pada tahun 2007, Bapak Camidi wafat dan pabrik
tersebut jatuh ke tangan anak laki-laki pertamanya, Muhammad Hariyanto. Pabrik karpet
dan keset tenun sempat berjalan dengan baik namun seiring berjalannya waktu
pabrik tersebut justru mengalami kemunduran. Menurut penjelasan dari Bapak
Ismanto (anak kedua dari Alm. Bapak Casmidi) kemunduran tersebut disebabkan
karena turunnya minat konsumen pada masa itu terhadap produk karpet dan keset
yang dibuat.
Tahun 2012, kepemilikan beralih dari Bapak Hariyanto
ke tangan Bapak Ismanto. Setelah sempat mengalami kemunduran dan hampir gulung
tikar, pabrik karpet dan keset tenun ini kembali dibangkitkan oleh Bapak
Hariyanto dan Bapak Ismanto dengan melakukan pengembangan produk dan memperluas
target pasar..
Biasanya tiap bulan dia
memasok aneka kesetdankarpet hingga ratusan buah. Pria yang menjalani
bisniskeset&karpettenun ini juga menawarkan peluang menjadi agen penjual.
Harga jual untuk para agen penjualnya seharga Rp 40.000 per unit. Sementara
harga jual untuk pembeli ritel sekitar Rp 46.000 per
unit.Sedangkanuntukkarpettenunhargajualuntukagen Rp.130.000 per unit
danpembeliritel Rp.140.000 per unit, kinipriatersebutmendapatomset Rp.15
jtkalaupasarsedangramaidan Rp.10 jtkalupasarlesu.
Kelebihan produk ini, Produk karpet tenun ini tebal
dan lembut sehingga karpet ini hangat ketika digunakan,Produk keset mudah
menyerap air dan tebal,Karpet dan keset tenun ini selalu melakukan inovasi baru
terhadap produk,Produk karpet dan keset tenun dibuat menggunakan alat tenun
bukan mesin (ATBM) sehingga dapat menciptakan pola dan bentuk yang unik, Limbah
pembuatan karpet dan keset mudah di hancurkan, Perawatan mesin tenun ATBM tidak
membutuhkan biaya mahal, Bahan pembuatan karpet dan keset tenun ini tidak
berbahaya.
Kelemahan, Kurangnya
tenaga kerja ahli dalam mengoprasikan mesin ATBM, Jumlah output produksi
terbatas sebab kurangnya mesin ATBM dan tenaga kerja, Tempat produksi kurang
luas, Lokasi pabrik berada di lingkungan padat penduduk, yaitu masuk ke gang
kecil, Banyak karyawan yang sudah tidak produktif, sehingga berakibat pada
proses produksi karpet dan keset.
Peluang, Pesaing di Pekalongan masih sedikit, sebab
hanya ada 3 pabrik yang membuat produk seperti ini, Permintaan akan karpet dan
keset ini tinggi. sebab, setiap rumah membutuhkan keset dan karpet.
Bapak ismanto dapat kita sebut sebagai pengusaha
karena tercermin dari keuletan beliau saat pabriknya sempat mengalami
kemunduran oleh pemilik sebelumnya dan berhasil bangkit dan memiliki banyak
karyawan lagi sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar.
Disini kita dapat mengambil pelajaran yang dapat dipetik bahwa dalam usaha kita
jangan takut gagal karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Kisah Inspiratif Usaha Material “SABAR”
Pak ikhsan mengawali bisnisnya
dengan modal tekat. Setelah meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai nelayan, ia
bekerja sebagai tukang angkut borongan di material milik bapaknya. Sepeninggal
bapaknya beliau diberi amanat untuk menjalankan usaha bapaknya. Selama itu, ia
juga memanfaatkan waktunya untuk belajar bagaimana mengelola usaha tersebut
yang hampir gulung tikar.
Upah beliau tak sebanding dengan
pekerjaannya. Dengan tekad, terampil, tangguh, tanggung jawab dan tawakal atau
beliau sebut dengan 5T itu usaha yang beliau pegang sekarang mencapai omzet 150
juta perbulan. Selain omzet yang besar pak ikhsan juga bisa membeli 2 mobil, 1
truk, 2 tossa dan 2 motor. Truk dan tosa tersebut beliau gunakan untuk mengirim
barang ke konsumen yang memesannya. Pak ikhsan yang memiliki nama lengkap
Zaenal Iksan ini adalah pemilik material sabar ini kini telah memiliki 10
karyawan.
PROFIL USAHA
Wirausaha Depot Material “SABAR”
Nama Pemilik : Bpk. Zaenal Iksan
Alamat : Jl. Truntum Krapyak Lor
KISAH
INSPIRATIF PENGUSAHA “JIFAN AXOGY”
Pak Warmujiono membuka usaha bergerak di bidang jasa berupa air
mineral yang diberi nama “jifan Axogy”. Usaha ini menggunakan sistem delivery
order.
Memulai usaha air mineral ini dari nol
sekitar 4
tahun, awalnya Pak Muji mengkonsumsi sendiri untuk sehari-hari kemudian dirasa cocok dan
memesan 2 galon air minum dan lama kelamaan pak muji ingin mendaftar sebagi
anggota supaya lebih menghemat pengeluaran. Pada tahun 2014 pak muji mencoba mendaftar menjadi anggota sebagai
outlet dengan modal Rp 5.000.000 – Rp 7.000.000 dan harus menjual minimal 50
galon perbulan. Selang 1 bulan penjualan lancar sampai 2 tahun berjalan beliau
bisa menjual lebih dari target yang di berikan. Kemudian pada tahun 2017 beliau
mencoba menjadi agen dengan modal Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 yang harus
menjual minimal 100 galon perbulan. Bulan demi bulan beliau mampu mencapai
target tersebut dan mempunyai karyawan yang mengantarkan air mineral ke
konsumen. Kemudian menawarkan ke saudara-saudara dan teman-teman untuk bisa
bekerjasama menjadi outlet dan menyetoki ke toko-toko di sekitar rumahnya.
Omset yang didapat perbulan 300 - 400 galon perbulan kira-kira
penghasilan kotor 6.800.000. motivasi kesuksesan menurut beliau adalah hariini
harus lebih baikdari yang kemaren, maksudnya penjualan hari ini harus lebih
banyak lagi dari yang kemaren.
Profil Usaha
Wirausaha
di air mineral
Nama Usaha : Axogy
Nama
Pemilik : Bpk. warmujiono
Alamat : jl laks.
Yos sudarso rt 22 rw 06 bebel wonokerto pekalongan
No comments:
Post a Comment