KISAH INSPIRATIF “AYAHKU PAHLAWANKU”
(Create by Rafida Hasis Husana 2013116130)
1.
Menurut
saya yang dianggap wirausaha adalah ayah saya Bpk. Hadi Sisworo, usaha beliau
adalah konveksi.
2.
Karena
usahanya tidak sekedar tumpangan hidup saja,dibangun setahap demi setahap
sehingga usahanya bertumbuh dari sedikit karyawan menjadi lebih banyak, dari
hasil produksi yang sedikit menjadi banyak serta dapat lebih luas untuk
memasarkan produknya dan sudah memiliki merk sendiri. Sudah terbiasa dengan
ketidakpastian, karena dalam usaha konveksi ini kadang bisa redup, bahkan pada
awal membangun usaha ini masih minim pegetahuan, banyak kesulitan dan berbagai
tantangan bahkan seperti pada saat awal pertama membangun usaha ini ayah saya
sering ditipu tetapi masih tetap bangkit dan meneruskan usahanya sampai
sekarang. Usahaini sesungguhnya bukan hanya spekulatif karena dapat menanggung
resiko dan bekerja keras bukan untuk waktu yang singkat dan menggeluti usahanya
tidak sekedar ala kadarnya, karena membangun usaha ini dengan keberanian untuk
menanggung resiko-resiko yang ada serta kegigihan, tidak mudah putus asa disaat
usahanya down.
Kisah Inspiratif “AYAM KREMEZ MBAK LISTA”
Create By Rika Aryani
2013116010
Sulista adalah seorang wirausaha makanan yang sering
dipanggil mbak lista. Ia memulai bisnis ayam kremez sudah dari 5 tahun yang
lalu. Dengan modal belanja awal 300rb sekarang usaha ayam kremez nya sudah
berkembang pesat di kalangan masyarakat. Selain dibuka rumah makan, ia juga
membuka bisnis chatering ayam kremez tersebut. Mbak lista membuka usaha ayam
kremez ini karna keinginan ia sendiri dan juga supaya bisa menyalurkan bakat
dan hobbi nya. Sebelum membuka usaha ini, mbak lista pernah membuka usaha lain
yaitu usaha kayu. Namun, untuk akhir - akhir ini ia sedang memfokuskan dalam
bidang kuliner. Walaupun ayam kremez ini terbilang masih kecil, namun untuk
pesanan chatering nya sendiri sudah banyak yang memesan. Karna beliau promosi
tidak hanya lewat media sosial saja melainkan langsung dengan instansi -
instansi seperti Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, Polres, Polsek, Kantor
KUA, Sekolah - sekolah dan masih banyak lainnya. Tempat rumah makan ini juga
sangat strategis karna bertempat di pinggir jalan raya. Kendala yang dialami
mbak lista hanya masalah pekerja. Sering kali ia kekurangan pekerja di saat
pesanan sedang banyak. Namun itu tidak membuat mbak lista putus asa karena ia
yakin dengan tangannya sendiri pun ia bisa. Ia merupakan seseorang yang gigih
dalam mengembangkan usahanya sehingga dapat memotivasi saya untuk mengikuti
karir nya membuka usaha ayam kremez tersebut.
Profil Pemilik Usaha
Nama : Sulista
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SMK 1 Pekalongan (Jurusan Tata Boga)
Hobi : Masak
Nama : RinaRifatulHaviah
Nim : 2013116316
Kelas : Kewirausahaan F
KISAH INSPIRATIF OWNER “MEUBEL GHOFIZ”
Create by Rina Rifatul Havinah 20131166316
Usaha ini bergerak dibidang mebel yang dinamakan “Meubel Ghofiz”, jenis
usaha yang menjual perlengkapan rumah, diantaranya : spring bed, kasurbusa,
lemariplastik, lemarikayu, lemari tempat perlengkapan dapur¸kursi, sofa, dsb. Usaha ini berdiri kurang lebih enam tahun. Usaha ini berdiri dengan biaya dari modal sendiri dan menghasilkan keuntungan dalam satu hari mencapai lebih dari Rp. 5.000.000,- . Usaha ini menggunakan system delivery order dan meubel ini sebagai supplier dengan mendropship reseller lainnya.
Meuble ini mempunyai 5 orang pegawai yang setiap harinya mengirimkan barang ketempat pembeli ataupun ke reseller, dalam satu hari seorang pengusaha ini selalu memperoleh keuntungan, dan setiap harinya ada pengiriman barang lebih dari 10 barang pesanan pelanggan. System kerja dari pegawainya dibagi menjadi 2 shift yaitu pagi dan siang hari. Pengiriman barang tidak hnaya berada di sekitar Kajen saja namun bahkan sampai keluar desa sesuai permintaan pelanggan.
Wirausaha dibidang Meubel
Nama pemilik : Ibu Sri
Alamat : DesaRowolaku, Kajen.
Pengusaha ini memulai usahanya atas inisiatif sendiri, karena sebelum membangun usaha tersebut Ibu sri sudah berpengalaman kerja di Bursa Efek, dan memutuskan untuk membangun usaha tersebut bersamasuaminya
KISAH INSPIRATIF WIRAUSAHA BAPAK MASRUKHI
“BOS KONVEKSI” DI DESA GANDU
(Create by Rizqi Kurnianingsih 2013116179)
Bapak Masrukhi bertempat tinggal di Desa Gandu, Kec. Comal, Kab.
Pemalang saat ini usianya baru memasuki 38 tahun. Memiliki seorang anak
perempuan masih kecil berumur 4 tahun yang bernama Naila Milatus Solihah. Dan
istrinya Ibu Yulikhatin seorang guru sekolah dasar di Desa Gandu. Bapak Masrukhi
hanya mengenyam pendidikan SD. Meniti karir usahanya dari beliau masih muda.
Awal mulanya beliau hanya anak perantau sebagai pedagang celana keliling (di
daerah Comal menyebutnya “tukang jolok / dagang kolor”) yang
mengambil barang melalui bos bos konveksi di desa Gandu dan dijual di kota-kota
besar. Saat merantau beliau tidak sendiri, bersama teman-temannya merantau ke
kota. Beliau pernah berdagang celana di Bali bahkan Lombok.
Bpk Masrukhi menceritakan pengalaman pahit hidupnya sebelum
menapaki kesuksesannya, karena yang namanya usaha pasti bukannya tanpa kendala.
Seperti sayur tanpa garam. Beliau berulang kali menghadapi banyak rintangan.
Mulai dari pernah seharian dagangannya tidak laku, dan saat perjalanan pulang
ke tempat kontrakannya ada anjing milik rumah orang yang mengejar dan menggigit
dagangan beliau sampai banyak yang robek. Beliau hanya bisa bersabar apapun
yang dihadapinya, tetap semangat, pantang mundur dan menyerah walau rintangan
menghadang.
Empat tahun berlalu sebagai tukang jolok. Bermula dari seringnya
mendengar kabar ibunya yang sakit-sakitan. Sekitar tahun 2007, beliau akhirnya
memutuskan untuk tidak merantau lagi dan bekerja di rumah, sambil mengurus
ibunya yang sakit. Bpk Masrukhi memang termasuk anak yang berbakti kepada orang
tuanya dan sangat penyayang. Modal awal beliau hanya 3 buah mesin jahit di
rumahnya. Sampai akhirnya mendirikan konveksi yang memproduksi berbagai jenis
celana. Mulai dari celana borju, diadora, model ayu ting-ting, celana aro,
boxer, spot, sopalan, cewean, training, hawe, ondot, dan model lainnya. Dari
yang panjang sampai pendek, untuk dewasa maupun anak-anak.
Pemasarannya semakin berkembang hingga keluar daerah seperti
Jakarta, Cikampek, bahkan sampai juga di luar jawa, seperti Medan, Bali dan
Lombok. Rumah Konveksi dikelola oleh 3 orang, yaitu Bpk Masrukhi, Bpk Saekhu,
dan Ibu Nok Zuhroh. Yang mana mereka merupakan 3 bersaudara kakak beradik.
Rumah Konveksi mulanya bernama JM Collection dan beberapa tahun belakangan ini
diganti dengan nama Naila Collection. Kekompakan kakak beradik dalam mengelola
bisnis ini sangat baik jika dilihat dari kesuksesan yang mereka capai saat ini.
Mereka membagi tugas dan saling membantu satu sama lain. Bpk Rukhi dibagian
produksi, Bpk Saekhu dibagian pengiriman barang, dan Ibu Nok Zuhroh dibagian
supervisor di Rumah Konveksi Naila Collection.
Dari Rumah Konveksi Naila Collection ini omset yang diraup Bpk
Rukhi per bulannya sekitar 90 juta. Jumlah karyawan saat ini mencapai 40 orang.
Pengiriman satu minggu tidak kurang dari 4 kali, bahkan tidak jarang seminggu
full pengiriman barang. Dua bulan ini membuka cabang baru yang dikonsep seperti
Garmen dengan gaji karyawan UMK (Upah Minimum Kecamatan). Motivasi dari Bpk
Masrukhi yaitu selalu patuh kepada orang tua, selalu menyenangkan hati orang
tua, karena restu dan doanya yang membuatnya hingga sampai saat ini semakin
berkembang. Jangan mudah menyerah dan selalu ingat kepada Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dokumentasi :
Wirausaha “Toko
Sembako dan Fotocopy Adinda”
(Create by Rizta Evindionita 2013116171)
Toko sembako dan toko fotocopy "Adinda" merupakan usaha milik ibu
Hj.Rosdiyah. Toko yang dibangun di jalan Pahlawan dukuh rowolaku, RT 1 RW 1
no.1 kec. Kajen kab.
Pekalongan ini didirikan sejak tahun 2015 toko ini dibangun tepat didepan rumah
pemilik toko itu sendiri. Toko tersebut awalnya dibangun untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat disekitarnya. Karena pada saat itu belum banyak toko
sembako dan fotocopyan yg dididirikan sehingga hal itu juga membuka peluang
lebih besar untuk menjalankan usaha tersebut.
Dari sumber
yang saya dapatkan. Dalam membangun usaha tersebut, beliau menghabiskan dana
sekitar Rp.15.000.000,- . Awalnya Toko sembako "Adinda" hanya menjual
kebutuhan pokok alakadarnya seperti beras, gula, telur, dan semacamnya.
Kemudian untuk Toko fotocopy "Adinda" hanya menyediakan mesin
fotocopy dan menjual pulsa. Namun, setelah berjalan 3 tahun usaha tersebut
telah membuahkan hasil.
Semakin bertumbuhnya usaha tersebut dapat dilihat
dari semakin lengkapnya produk yang dijual di toko sembako mulai dari bahan
pokok makanan, aneka macam camilan, aneka perlengkapan rumah tangga, dsb.
Kemudian di toko fotocopy juga semakin lengkap dengan peralatan sekolah, pernak
pernik untuk perempuan, juga menjual pulsa, kuota, dan aksesoris handphone.
Toko "Adinda" sekarang telah memiliki 3 karyawan. Kemudian untuk saat
ini omset bersih yang dihasilkan dari tiap bulannya mencapai Rp.2.000.000,-
Tak hanya
sampai pada toko sembako dan fotocopy. Pemilik usaha juga membuka kos-kosan di
rumahnya. Sekarang sudah ada 5 kamar yang disewakan untuk para mahasiswa.
Kemudian karena banyaknya mahasiswa yang mencari tempat kos. Beliau pun
berinisiatif untuk membangun kos-kosan lagi. Kabarnya saat ini kos-kosan yang
terletak tidak jauh dari kampus IAIN Pekalongan itu sedang dalam proses
pembangunan, ada 14 kamar yang akan disewakan dan siap dihuni pada tahun 2019
mendatang.
Berikut ini adalah hasil dari wawancara dan dokumentasi saya dengan
pemilik usaha dan beberapa foto Toko Adinda yang telah berhasil saya ambil.
No comments:
Post a Comment