Kisah Inspiratif NISA, Wirausaha Muda Asal Pekalongan yang
Sukses Berjualan Online Shop
(Create by Sania Amalia 2013116089)
Khoirin Nisa
merupakan seorang wirausaha berumur 24 yang berasal dari Medono, Pekalongan. Ia
mempunyai olshop yang ia namai “mymieshop.id”. Alasannya untuk berwirausaha
adalah ingin membantu perekonomian keluarganya dengan cara yang halal, namun
pada saat itu ia dalam kondisi hamil muda, dalam kondisi tersebut tidak
memungkinkannya untuk bekerja diluar, sehingga dia berpikir untuk berjualan
online menjadi reseller.
Nisa pernah menjadi
reseller nailart dan garskin hp, namun karena dirasanya tidak begitu banyak
yang berminat dan keuntungannya pun sedikit maka dia memilih untuk menjadi
reseller produk lain. Nisa mencoba untuk menjadi reseller biskuit macaroon.
Keuntungan yang diperoleh dengan menjadi reseller biskuit macaroon cukup besar,
namun memiliki resiko yang tinggi. Nisa pernah mengalami kerugian karena
biskuit macaroon yang ia jual hancur pada saat sampai tujuan, ia sempat
dimaki-maki oleh pelanggannya tersebut. Karena kejadian tersebut ia memilih
untuk berhenti menjadi reseller biskuit macaroon, dan beralih menjadi reseller
yang menjual produk dengan resiko yang kecil namun memiliki keuntungan yang
cukup besar. Nisa berpikir untuk menjual produk yang dapat digunakan oleh semua
kalangan baik laki-laki, perempuan, tua maupun muda. Kemudian ia memilih
menjadi reseller case hp yang memiliki tingkat resiko rendah. Setelah mempunyai
modal yang cukup Nisa berinisiatif untuk tidak lagi menjadi reseller tetapi
langsung membeli dari luar negeri alias import. Ia mengimport case hp iphone,
alasanya memilih produk yang ia jual iphone adalah karena pada saat itu yang memiliki
iphone rata-rata kalangan menengah keatas sehingga mereka akan rela
mengeluarkan uang lebih yang untuk membeli aksesoris hp yang mereka sesukai.
Sekarang ia mempunyai 3 supplier dari China untuk memasok case hp yang ia jual.
Menurutnya tips
agar dapat terus bersaing dengan olshop lain adalah berdoa serta harus
mengikuti perkembangan zaman, penjual tidak bisa stuck atau monoton begitu saja, jika sekarang
zamannya untuk memasang instastory dan highlight pada sosial media, olshopnya
pun juga ikut memasang instastory dan highlight, bahkan ia juga pernah
mengendorse beberapa artis ibukota.
Berkat doa dan
kerja kerasnya, usaha yang ia rintis dari tahun 2013 dengan modal awal Rp.
1.300.000 dan sekarang mampu menghasilkan keuntungan 4-8 juta per bulan. Dari
keuntungan yang ia peroleh tersebut, ia dapat membeli motor vario dan cbr,
membeli 4 buah iphone sekaligus, umroh dan berlibur ke luar negeri seperti
hongkong, singapore, malaysia dengan keluarganya. Sekarang ia juga menambah
produk yang ia jual selain case hp iphone yaitu strap apple watch. Dan
baru-baru ini ia menambah usaha nya dengan menjual pakaian batik.
Kisah Inspiratif Kastolani,
Pengusaha Kayu beromzet puluhan juta per bulan
(Create by Maukiyatul Nisrokhah
2013115223)
Menjadi pengusaha kayu yang sukses, profesi itu yang ditrkuni
Kastolani. Warga desa Mejasem,Siwalan, Pekalongan, Jawa Tengah, itu banting
setir setelah sebelumnya membuka usaha konveksi, namun usahanya tersebut tidak
berjalan lancar. Namun beliau tidak mau menyerah begitu saja, kemudian beliau
bangkit dan memiliki ide untuk membuka usaha kayu, yaitu memproduksi aneka
mabel berbahan kayu, seperti lemari, ranjang, pintu, kursi, meja, dan menjual
berbagai macam jenis kayu balokan.
Pada tahun 1998 kastolani membuka usahanya hanya menyewa lahan di
jalan Raya Sragi Gembyang dengan modal awal sekitar 7 juta. Material utama
produksinya itu dikirim dari Kalimantan dan sumatera. Usahanya pun tidak pernah
sepi order. Minimal, omzet mencapai 40 juta per bulan.
Beliau mengatakan, usahanya sudah dijalankan selama 21 tahun
bersama sang istri. Menurtnya, sebagai pengusaha tidak hanya bermodalkan materi
saja, melainkan percaya diri, jujur, dan bisa memberikan kepuasan pelanggannya
itu adalah hal yang paling utama. Berkat usaha dan kerja keras kini usaha
beliau semakin maju dan berkembang pesat. Kini beliaupun sudah memiliki 9 karyawan . Dengan omset puluhan juta perbulan.
Kisah Inspiratif Bp. Salmet Pengusaha Tempe Legendaris Di Pemalang
Create by SRI
SEPTI LAELIYAH 2013116169
Usaha tempe
milik bapak Slamet yang berada di desa Pedurungan kecamatan Taman kabupaten
Pemalang. Usaha yang dirintis pada tahun 2000 yang dulunya beliau adalah
seorang kuli bangunan. Melalui motivasi ingin memperbaiki perekonomian keluarga
beliau akhirnya memutuskan untuk berwirausaha. Berawal ikut belajar memproduksi
tempe di rumah saudara yang berada di
daerah Comal. Setelah dirasa cukup kemudian mencoba memproduksi sendiri dengan
modal awal Rp100.000 dan selama 2 tahun beliau
tekuni meskipun dengan laba yang sedikit dan tak jarang pula malah rugi. Dengan
peralatan seadanya hingga lambat laun akhirnya beliau mampu membeli peralatan
dan yang lebih memudahkan pekerjaanya. Berkat ketekunan dan keseriusannya kini
pak Slamet dapat memproduksi 50 kg lebih kacang kedelai untuk dibuat tempe
dalam sehari. Dengan bantuan 2 karyawan dan 1 karyawan cadangan beliau mampu
mendapatkan penghasilan dari produksi tempe tersebut sekitar Rp2.000.000 per
bulan. Menurut beliau selain menekuni usahanya dengan serius agar sebuah usaha
itu sukses maka pedulikanlah lingkungan sekitarmu, ketika seorang sukses maka
buatlah orang sekitarmu merasakan suksesmu. Misalnya seperti berbagi dengan
sesama dan mempekerjakan mereka sebagai karyawan bagi lingkungan sekitar yang
membutuhkan. Menurut saya beliau patut dianggap sebagai wirausaha yang sukses
karena dalam dirinya tertanam sikap kegigihan dan beliau menerapkan sikap
kebermanfaatan untuk orang lain.
Dokumentasi
Kisah inspiratif pengusaha frozen food
(Create By Dwi Ayu Adishta 2013116373)
Bu
harsini dan pak Sofyan Adnan adalah sepasang suami istri. Beliau bertempat
tinggal di binagriya, Pekalongan. Beliau memiliki 4 anak, beliau sukses menyekolahkan anaknya hingga
perguruan tinggi. Beliau adalah pemilik cv griya frozen food sekaligus pemilik
toko maju yang beralamat di Binagriya blog B no 9. Menurut penjelasannya, usaha yang dimiliki beliau ini ternyata tidak
mudah dibangun. Beliau merintis usahanya
dari bawah. Beliau merintis usahanya
dari berpuluh-puluh tahun silam. Awalnya
beliau hanya menjual beberapa jenis makanan beku , karena ketekunan dan
kesabaran beliau hingga kini usahanya semakin besar. Usahanya yang dulu hanya menjual beberapa
makanan beku, sekarang telah berkembang
menjadi distributor frozen food yang dikemas dengan nama usahanya yaitu
"griya frozen food". Di griya frozen food beliau memiliki 3 staff
admin, puluhan karyawan gudang dan
supir. Bukan hanya griya frozen food, beliau juga membuka toko yang dikemas dengan
nama "toko maju". Ditoko maju juga menjual frozen food. Tetapi berbeda halnya dengan griya frozen
food yang menyediakan untuk para pedagang besar. Di toko maju menyediakan frozen food untuk
kalangan pedagang kecil. Bukan hanga feozen food , disana juga dilengkapi
barang-barang kebutuhan pokok dan kepeeluan rmah tangga lainnya. Beliau
memiliki karyawan 10 orang ditoko teraebut.
Menurut saya pribadi, beliau bisa dikatakan sebagai wirausaha sejati.
Mendengar cerita bagaimana proses merintis usahanyayang berdiri sampai
sekarang, yang bisa berkembang
Kisah inspiratif Tokoh Wirausaha dengan Produk Sablon
Plastik “Says”
Create by Nila Sa’adah 2013116093
Kholisna Aini
atau biasa dipanggil Lisna, merupakan salah seorang sahabat seperjuangan saya
dimana dari mulai sekolah TK hingga sekarang kami masih tetap saling
berhubungan satu sama lain. Tak jarang kami juga saling berbagi pekerjaan satu
sama lain. Sejauh ini yang saya ketahui tentang dia adalah orang yang jujur,
bersahabat, ramah, dan pekerja keras. Adapun mengenai perjalanan karir nya
dimulai ketika dia lulus dari sekolah menengah atas satu sekolah dengan saya.
Dia memutuskan untuk bekerja dengan saya di sebuah konveksi celana jeans bagian
finishing. Setelah dua bulan bekerja di konveksi dia merasa bosan dan ingin
mencoba hal baru maka bersama saya waktu itu mencari loker dari satu tempat ke
tempat lain. Alhasil kami menemukan loker di rumah makan Mesem Deui tepatnya di
daerah Bligo. Satu bulan di sana dia merasa jenuh dan akhirnya pindah kerja
ikut dengan kakaknya di sebuah tempat percetakan plastik, kertas, dan
lain-lain. Dan dari sana dia mulai belajar bagaimana caranya menyablon plastik,
kertas, dan bahan lainnya dengan tekun. Karena suatu alasan, tak sampai satu
tahun dia dan kakaknya berhenti bekerja dari sablon itu. Dengan pengalaman dan
keahlian yang dimiliki dia dan kakaknya mengenai sablon plastik juga bisnis
dalam bidang ini dianggap menguntungkan karena selain modern juga mampu menarik
pelanggan dimana bagi orang-orang yang memiliki usaha dan ingin mempercantik
tampilan produknya agar lebih dikenal masyarakat bisa melalui kemasan yang
cantik dengan cara disablon sesuai nama produknya, dan dari situ Lisna dan
kakaknya mencoba meraih peruntungan dengan modal seadanya mencoba membuka usaha
sablon plastik “Says” di rumahnya. Untuk nama Says sendiri diambil dari nama
kedua orang tuanya.
Pada awal
pendirian usahanya, Lisna hanya menerima sablonan dari orang-orang terdekatnya
juga tetangganya dengan cara menawarkan jasa sablon. Dalam seminggu Lisna hanya
bekerja paling banyak 4 hari karena memang pelanggannya masih sedikit. Tak
patah semangat Lisna mencoba mempromosikan jasa sablonnya lebih gencar lagi
melalui online dan dari mulut ke mulut. Alhasil sedikit demi sedikit jasa
sablonnya di kenal masyarakat. Dari promosinya Lisna menawarkan 2 dua
alternatif jasa sablonnya, yaitu: plastik dari pelanggan atau plastik bisa
dibelikan oleh Lisna langsung karena memang Lisna tidak memilki stock plastik
maka jika ada pelanggan yang tidak ingin ribet membeli plastik sendiri plastik
bisa dibelikan langsung oleh Lisna dan akan sampai ke pelanggan setelah
pengerjaan sablonnya selesai. Tentunya ini memiliki perbedaan biaya tersendiri,
diantaranya: bagi yang plastiknya dari Lisna maupun pelanggan, dari segi berapa
jumlah warna cat yang disablon, dan seberapa besar objek ukuran sablonan itu.
Untuk pengerjaanya membutuhkan alat diantaranya: meja, esel, plangkan, dan
rakel. Adapun bahan pokok atau persediaannya yaitu cat.
Adapun langkah-langkah dalam usaha sablon plastik “Says” antara lain:
1. Mendesain pola yang akan dijadikan sebagai film dalam sablon plastik.
Karena pemilik belum memiliki alat berupa computer dan printer, maka pemilik mendesain polanya dengan menggunakan jasa desain dari luar sehingga harus mengeluarkan biaya desain sendiri.
2. Menempelkan film pada plangkan dan screen yang telah disiapkan.
Di tahap ini pemilik menggunakan sumber daya alam berupa sinar matahari untuk merekatkan pola gambar agar menempel pada screen.
3. Menyablon.
Pemilik menyiapkan plastic polos yang akan disablon dan juga alat-alat lain berupa plangkan yang sudah ada desainnya, cat, dan juga rakel.
4. Pengeringan.
Di tahap ini pemilik harus di bantu salah satu anggota keluarganya untuk mengeringkan plastik-plastik yang telah di sablon.
5. Penghapusan screen.
Ini adalah tahap terakhir dari proses penyablonan. Karena setelah screen digunakan agar dapat digunakan untuk melayani pesanan yang selanjutnya maka screen harus di hapus.
Seiring berjalannya waktu, saat ini
usaha sablon plastik “Says” telah berkembang dan memiliki pelanggan tetap,
bahkan Lisna bisa bekerja seminggu full dengan mengambil hari libur yaitu hari Ju’mat. Pengerjaannya pun sekarang telah
dibantu oleh 2 orang anak buahnya. Dan harapannya semoga kedepannya usaha ini
semakin lancar dan sukses.
Foto Kholisna Aini
Kisah
inspiratif Tokoh
Wirausaha dengan Produk Batik Liong
(Create
by Imala Khusniyah 2013116061)
M.Chaeron merupakan salah satu teman saya yang sekarang
menjadi pengusaha batik liong yang berada di desa Tegal Rejo. Beliau sendiri
teman yang ramah, baik, tidak memilih-milih teman, suka membantu saya jika saya
sedang ada masalah, dan enak di ajak ngobrol. Beliau merupakan anak yang
mandiri. Untuk batik Lasem atau batik
liong itu sendiri merupakan sebuah karya
bangsa yang merupakan hasil dari silang budaya antara masyarakat pribumi sama budaya
Cina yang berasal dari daerah kecamatan Lasem kabupaten Rembang, yang memiliki
ciri khas pada warna dan motif yang kental dengan nuansa Cina. Makna dan simbol
yang ada pada batik Lasem juga terkait erat dengan nilai sejarah serta
pandangan hidup masyarakat Lasem yang kental akan budaya akulturasinya.
Batik Lasem memiliki keunikan
yang khas sebagai wujud dari suatu bentuk kearifan lokal Lasem yang telah
berlangsung dan dimaknai selama bertahun-tahun oleh masyarakat Lasem. Beliau memulai usaha batik nya tersebut sudah lama
secara turun temurun dari keluarganya. Kurang lebih usaha tersebut sudah
berjalan selama 20 thn.
Dari usaha tersebut M.Chaeron bisa menyekolahkan
adik-adiknya sampai SMA. Produk batik tersebut sudah sampai luar Jawa. Batik
liong itu merupakan batik yang memiliki motif seperti naga yang biasanya batik
liong itu digunakan selendang untuk menggendong bayi.untuk warnanya sendiri
bermacam-macam. Proses untuk membuat batik liong sendiri meliputi cap awal yang
berupa gambar naga atau yang sering juga disebut mutihi(cap dasar). Dan yang
selanjutnya di warnai kemudian di jemur dan di cap kembali agar gambar naganya
lebih terhihat seperti aslinya. Dan untuk proses terakhir yaitu pelepasan malam
dan selanjutnya bisa ;angsung dikirim ke pemesan.
No comments:
Post a Comment