Inspirasi Sukses Penjual Sayur Keliling
Jangan
berkecil hati, terus semangat ketika
berwirausaha yang ditekuni masih kecil masih jauh dari harapaan, kisah penjual sayur
ini memberikan inspirasi sukses menjadi contoh bahwa usaha apapun jika ditekuni
hasilnya memuaskan.
Dalam
cerita perjalanannya, ada hambatan seperti harus bekerja dulu sebagai TKI di
Malaysia selama 10 tahun, berjualan sayur dengan gerobak keliling, jatuh bangun
karena harus memulai dari nol, dari ceritanya menunjukkan sebuah kegigihan
dalam berusaha, hambatan-hambatan dilalui, sampai akhirnya mendapatkan
kemudahan mendapatkan keuntungan dari jualan sayurannya dan bisa menabung
sehingga setelah 8 tahun mampu menyewa kios di Jakarta, membeli tanah, dua
mobil, merenovasi rumah orangtua di kampung yang tadinya sangat sederhana kini
menjadi rumah dengan dua lantai, satu pick-up, dan tiga sepeda motor.
Pembelajaran
dari cerita inspirasi sukses ini kesuksesan diraih tidak singkat banyak
rintangan yang harus dihadapi, untuk mencapai kesuksesan membutuhkan waktu yang
tidak singkat, dibutuhkan ketekunan.Usaha apapun jika ditekuni, pasti hasilnya
memuaskan. Jamal, penjual sayur keliling membuktikannya.
Sudah
delapantahun pria asal Depok itu berjualan
di Jakarta. Sebelum menapaki kakinya di Kota Jakarta, Jamal,priakelahiran 1982 inipernah memutuskanuntukmenjadi TKI di Malaysia selama 10 tahun.
Berbekal
ijazah SD, ia bertekad menafkahi keluarga, menggantikan orangtuanya yang tak
lagi muda.
”Awalnya
jualan menggunakan gerobak keliling selama 3 tahun di Jakarta. Saat itu belum
ada karyawan jadi semua persiapan saya sendiri yang menyiapkannya, mulai dari
belanja bahan-bahan yang akan dijual di pasar induk jam 2 pagi, ditata di
gerobak, setelah itu baru dijual keliling. Kalau dibilang capek, yaa mau gimana
lagi sudah menjadi tuntutan. Capek lahir dan batin, tenaga seperti dikuras
habis-habisan. Alhamdulillah, Allah berkehendak lain sampai akhirnya saya mampu
menyewa kios di Jakarta. Mungkin bisa dibilang sudah 5 tahun saya menyewa kios”
tuturnya saat diwawancara di rumahnya, Rabu (06/09).
Sayuran
dan rempah yang dijual Jamal beragam. Bayam, kangkung, sawi, terong kol,
kentang, wortel, tahu, tempe, hingga bawang. Beberapa jenis ikan laut pun ada
di rak sayuran Jamal. Harganya sama seperti harga pasar biasa.
Dalam
sehari, Jamal menghabiskan modal Rp 8.000.000-Rp 9.000.000 untuk membeli bahan
jualannya. Penghasilan per hari Rp 10.000.000 kalau sama modal. Jadi dalam
sehari Jamal memiliki untung Rp 2.000.000.”Alhamdulillah omset saya per bulan
Rp 60.000.000 kadang lebih tergantung kondisi. Sekarang saya mampu menyewa kios
dengan sewa per tahun Rp 15.000.000, memiliki 3 karyawan. Tiap karyawan saya
gaji Rp 3.000.000” akunya.
Dikatakan
Jamal, bahwa dari hasil jualannya, ia mampu membangun rumah permanen di Depok. Mampu
menyewa kios di Jakarta, membeli tanah, dua mobil, satu pick-up, dan tiga
sepeda motorpun telah berhasil dibelinya.”Alhamdulillah, hasil jualan dapat
saya gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan dapat menopang hidup keluarga
saya,” ujarnya.
Meski
terbilang telah sukses, Jamal mengaku tak akan meninggalkan pekerjaan tersebut.
Ia juga berencana melebarkan bisnis lain, untuk dikelola istrinya.
penulis:
Nama : Dwi Susiati Eva Oktavia
NIM : 2013116109
Kelas : F
Mata
Kuliah : Kewirausahaan
No comments:
Post a Comment