Analisis Kesuksesan KUD
Padangan Bojonegoro
Bojonegoro (Media
Center) – Hingga saat ini, aset KUD Padangan di Bojonegoro Jawa Timur, telah
mencapai Rp4 miliar lebih dengan omset Rp17 juta per bulan. Belasan juta
pendapatan itu diperoleh dari jenis usaha distributor
pupuk, Pangan, jasa pembayaran listrik, unit simpan pinjam (USP), agen LPG,
property dan pergudangan.
“Untuk pergudangan di Desa Ngradin ini
baru kita laksanakan,” kata Ketua KUD Padangan Mihandri Syamsuri. Ia
menjelaskan, saat ini KUD Padangan mempunyai anggota sebanyak 735 orang yang
berada di 16 desa. Untuk setiap anggota dikenakan simpanan pokok senilai Rp500
ribu per bulan dan simpanan Rp25 ribu. Total sisa hasil usaha yang dibagikan tahun ini senilai
Rp405 juta.
“Pada RAT ini kita juga membagikan sisa
hasil usaha kepada anggota, nilainya Rp1 juta hingga Rp2 juta per anggota. Dari
SHU itu ada yang diambil dan dijadikan simpanan pokok,” ujar Mihandri. Selain
mengembangkan modal sendiri, lanjut Mihandri, KUD Padangan juga menggunakan
dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Bojonegoro Bangun Sarana
(BBS) senilai Rp500 juta. Dana itu untuk pinjaman modal usaha tani senilai
Rp300 juta dan ternak Rp200 juta.
“Selain itu juga CSR dari Petro sebesar
Rp1,2 milyar dan APBD Bojonegoro sebesar Rp100 juta,” tuturnya. Mihandri
mengungkapkan, untuk tahun 2014 ini KUD Padangan akan membangun kantor dua
lantai, yang nantinya di lantai bawah akan digunakan untuk unit usaha pertokoan
dan lantai atas untuk perkantoran. Selain itu juga memaksimalkan gudang baru
yang berkapasitas 360 ton untuk menampung hasil pembelian gabah petani.
“Gudang itu juga bisa disewa petani
untuk menunda hasil panennya jika harga gabah di pasaran menurun. Atau petani
bisa menjual hasil panennya kepada kita, dan kita akan siap menampung berapapun
jumlahnya,” pungkas Mihandri. Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Nuzulul Hudaya menyampaikan bahwa KUD Padangan
merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar di Bojonegoro dengan nilai Rp47
juta.
“Jumlah itu belum pajak lain-lainnya,
kalau dihitung bisa mencapai Rp80 juta per tahun,” kata Huda mengungkapkan. Dia
berharap, KUD Padang terus berupaya memaksimalkan unit usaha yang ditanganinnya
dengan penuh kekompakan, sehingga konsep dasar koperasi yakni dari, dan oleh
rakyat tetap berjalan.
“Dari satu-satunya KUD di Bojonegoro,
hanya KUD Padangan yang memberikan bantuan modal kepada pedagang mlijo
(rengkek) senilai Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Ini patut dicontoh oleh KUD
maupun koperasi lainnya karena akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan,” puji
mantan Kepala Bagian Perlengkapan Bojonegoro itu.
Sementara itu, Ketua Dekopinda
Bojonegoro, Sudarto menambahkan, dengan berkembangnya KUD Padangan ini semakin
memberikan manfaatkan banyak kepada masyarakat. Mulai dari petani yang
membutuhkan pupuk saat musim tanam maupun menampung hasil produksi saat panen.
“Saya harapkan koperasi maupun KUD lainnya bisa mencontoh KUD Padangan yang
dapat mensejahterakan anggota maupun masyarakat di sekitarnya,” ujar Sudarto.
Rencananya, Dekopinda akan mengenalkan
dua koperasi Bojonegoro ke tingkat nasiona, yakni KUD Padangan dan Koperasi
Kareb. Untuk diketahui, dengan perkembangannya KUD Padangan sempat menyabet
sejumlah penghargaan diantaranya adalah USP terbaik Se Jatim, KUP prestasi
tahun 2009-2010, dan Distributor pupuk terbaik se Jawa – Bali pada 2012 lalu,
dari jumlah 259 distributor.
Tanggapan
KUD Padangan Bojonegoro bergerak pada bidang distributor pupuk, Pangan, jasa pembayaran listrik, unit simpan
pinjam (USP), agen LPG, property dan pergudangan. Anggota
KUD padangan Bojonegoro sebanyak
735 orang yang berada di 16 desa.
Omset KUD padangan mencapai 17 juta perbulan sedangkan asset yang dimiliki KUD Padangan
saat ini telah mencapai 4 miliar lebih.
Menurut saya
organisasi KUD Padangan Bojonegoro ini sangat bagus, para pengelola KUD Padangan menjalankan perannya
dengan sangat baik. karena banyak KUD saat ini yang gulung tikar namun KUD ini
justru melebarkan sayapnya menjadi KUD yang semakin berkembang dengan
bermacam-macam unit usaha yang ditanganinya. Dalam mengembangkan peran sebagai
salah satu pelaku ekonomi, pengelola KUD Padangan memperkuat dan memanfaatkan
peluang bisnis yang terdapat disekitarnya. Peluang yang sangat nyata di wilayah
kerja KUD padangan adalah penyaluran pupuk bersubsidi. Karena daerah setempat
merupakan pedesaan dengan matapencaharian penduduknya sebagai petani.
KUD Padangan mengembangkan modal yang dimiliki dengan
sangat baik dan sangat berhati-hati, KUD Padangan juga menggulirkan dana CSR
dari PT. Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) untuk pinjaman modal usaha pertanian. KUD
Padangan juga memanfaatkan modalnya dengan bijaksana dengan membangun pertokoan
selain itu juga memanfaatkan gudang untuk disewakan kepada petani pada saat
harga gabah dipasaran menurun. Dengan begitu maka para petani akan banyak yang
memanfaatkan gudang tersebut karena sangat menguntungan bagi para petani. KUD
padangan memaksimalkan berbagai usaha yang ditanganinya dengan baik dan anggota
KUD padangan juga sangat kompak dalam menjalankan berbagai usanya sehingga KUD Padangan
berkembang dengan pesat dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Sehingga
KUD padangan banyak memperoleh penghargaan seperti USP
terbaik Se Jatim, KUP prestasi tahun 2009-2010, dan Distributor pupuk terbaik
se Jawa – Bali pada 2012 lalu, dari jumlah 259 distributor.
analis by:
Nama : Zuhrotul Mahfiroh
NIM : 2013114031
Manajemen Koperasi & UMKM
No comments:
Post a Comment